
Mirisnya, seperti dilansir oleh indonesiarayanews.com, selama satu dekade terakhir lahan tsb mengalami penyusutan sebanyak 46.960 Ha atau sekitar 64%. Sedih ya :(. Penyusutan ini diduga sebagai akibat dari pembakaran hutan, pembalakan liar dan perluasan lahan sawit. Ga heran ketika pembakaran hutan marak terjadi, asap dari pembakaran tsb sangat meresahkan warga Riau. Bahkan seperti yang kita tau, negara tetangga pun sampai "ngomel" gara-gara asap ini. Padahal, hutan ini merupakan habitat gajah dan Harimau Sumatera yang saat ini hampir punah. Semakin menyempitnya habitat memicu terjadinya konflik manusia dengan gajah-gajah tersebut. Konflik tersebut lebih gawatnya lagi menyebabkan populasi gajah semakin menurun.
POTENSI EKO-WISATA di Taman Nasional Tesso Nilo
Sebagai habitat yang relatif baik bagi gajah, Tesso Nilo dijadikan sebagai kawasan konservasi gajah. Nah, kawasan konservasi ini dikembangkan pula menjadi kegiatan ekowisata. Aktivitas ekowisata yang bisa dilakukan antara lain menaiki gajah flying squad sambil berpatroli di Taman Nasional Tesso Nilo, memandikan dan memberi makan gajah dan anak-anaknya, bahkan pengunjung diberi kesempatan untuk membuat sendiri puding yang akan diberikan kepada gajah. Wew, saya baru tau kalau gajah makannya puding. hihihi. Patroli gajah flying squad dilakukan untuk memantau pergerakan serta keberadaan gajah liar sehingga kita juga berkesempatan bertemu dengan gajah-gajah liar.
Berjalan menyusuri trek wisata (jungle tracking) di Taman Nasional Tesso Nilo (dengan ditemani

Ada satu kegiatan unik dan menarik disini, yaitu Simulasi Camera Trap "Protect Tiger Tesso Nilo". Kegiatan ini merupakan kegiatan pelatihan yang memperagakan bagaimana tim riset Harimau Sumatera bekerja dalam pemasangan Camera Trap untuk mendeteksi keberadaan Harimau Sumatera di Taman Nasional tersebut. Hmmm...seru banget ya kedengerannya.
BAGAIMANA CARA MENUJU TESSO NILO?
Ekowisata Teso Nillo merupakan objek wisata eksklusif, belum ada angkutan khusus maupun angkutan umum menuju kesana. Maka, untuk dapat menuju kesana kita harus menggunakan kendaraan pribadi melalui jalur Lintas Timur Sumatera melewati ibukota Kabupaten Pelalawan, yaitu Pangkalan Kerinci, dengan jarak tempuh kurang lebih 4 jam dari Pekanbaru. Namun, jika kita melalui koridor PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) waktu tempuh hanya sekitar 3,5 jam saja. Tapi, kurang tau yah gimana caranya bisa masuk koridor khusus itu ^^
= = = = = = = = = = = = = = = =
Menurut pegawai Kementerian Kehutanan, Taman Nasional Tesso Nilo ini belum banyak dikenal oleh masyarakat kita, malah lebih terkenal di luar negeri. Kunjungan wisatawan domestik dapat dihitung dengan jari (well,...). Kebanyakan pengunjungnya wisatawan asing, termasuk yang heboh kemaren itu, kedatangan Harrison Ford yang jadi bintang utama Indiana Jones. Harapan saya, semoga tulisan ini bisa sedikit membantu mengenalkan Taman Nasional Hutan Tesso Nilo kepada masyarakat Indonesia. :)
0 comments:
Post a Comment